DevOps Engineer: Pengertian, Fungsi, Tugas, dan Persyaratannya

DevOps Engineer merupakan seorang profesional yang memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam menggabungkan pengembangan perangkat lunak (software development) dengan pengelolaan operasional (operations) untuk mencapai efisiensi dan stabilitas infrastruktur IT. Mereka bertanggung jawab dalam meningkatkan aliran kerja (workflow) antara tim pengembang dan operasional, serta mengotomatiskan proses pengiriman aplikasi secara berkelanjutan. Di sini, Anda akan menemukan pengertian, fungsi, tugas, dan persyaratan yang diperlukan untuk menjadi seorang DevOps Engineer.

Pengertian DevOps Engineer

DevOps Engineer adalah seorang profesional di bidang teknologi informasi yang memiliki pengetahuan mendalam tentang pengembangan perangkat lunak (software development) dan manajemen operasional (operations management). DevOps Engineer bertanggung jawab untuk menggabungkan aspek pengembangan dan operasional dalam suatu organisasi agar proses pengembangan, pengujian, dan pengiriman perangkat lunak dapat berjalan secara efisien dan terkoordinasi.

DevOps Engineer memiliki peran penting dalam mengimplementasikan praktik dan metode DevOps yang bertujuan untuk meningkatkan kerjasama dan komunikasi antara tim pengembangan (development team) dan tim operasional (operations team). Dengan demikian, DevOps Engineer membantu mempercepat siklus pengembangan perangkat lunak, meningkatkan kualitas produk, dan mengoptimalkan efisiensi proses.

Tugas utama seorang DevOps Engineer meliputi mengotomatisasi proses pengembangan dan implementasi perangkat lunak, membuat dan memelihara infrastruktur sebagai kode (infrastructure as code), menangani konfigurasi dan manajemen perangkat lunak, serta memantau dan memperbaiki kinerja sistem secara terus-menerus.

Gaji DevOps Engineer

Sebagai seorang DevOps Engineer, memiliki tingkat gaji yang menarik sebagai imbalan atas peran dan tanggung jawabnya. Gaji rata-rata untuk posisi ini sangat bervariasi tergantung pada pengalaman kerja dan level jabatan.

  • Manager – Rp. 6.000.000 – Rp. 20.000.000
  • Supervisor – Rp. 3.500.000 – Rp. 12.000.000
  • Spesialis – Rp. 4.000.000 – Rp. 12.000.000
  • Staff Senior – Rp. 3.500.000 – Rp. 10.000.000
  • Staff Junior – Rp. 2.500.000 – Rp. 7.000.000
  • Staff Magang – Rp. 1.300.000 – Rp. 3.000.000
Baca Juga:  Operator blending di Pabrik Farmasi: Pengertian, Fungsi, Tugas, dan Persyaratannya

Perlu diingat bahwa angka gaji yang tercantum di atas berasal dari estimasi rata-rata dan bisa berbeda tergantung pada perusahaan, lokasi, dan faktor-faktor lainnya. Dalam industri ini, gaji seorang DevOps Engineer biasanya bersifat kompetitif dan mungkin dapat ditawar.

Tugas DevOps Engineer

Seorang DevOps Engineer memiliki tanggung jawab utama dalam menghubungkan tim pengembangan perangkat lunak (development) dengan tim operasi perangkat lunak (operations).

Berikut adalah beberapa tugas yang umum dilakukan oleh seorang DevOps Engineer:

  1. Membangun dan mengkonfigurasi pipeline pengiriman perangkat lunak (software delivery) yang efisien untuk mempercepat proses pengembangan dan pengiriman aplikasi.
  2. Mengelola infrastruktur perangkat lunak dengan menggunakan teknologi otomatisasi seperti Infrastructure as Code (IaC) untuk memudahkan pengelolaan, pemantauan, dan skalabilitas sistem.
  3. Bekerja sama dengan tim developmenasiswa dan tim operasional untuk meningkatkan proses pengembangan, pendistribusian, dan pengawasan aplikasi dengan cara yang terintegrasi dan efektif.
  4. Memantau performa aplikasi dan infrastruktur secara proaktif guna mengidentifikasi dan mengatasi masalah yang mungkin timbul sehingga dapat memastikan ketersediaan dan keandalan sistem yang optimal.
  5. Mengelola dan memantau aspek keamanan perangkat lunak dan infrastruktur guna melindungi data dan menjaga kerahasiaan, integritas, serta ketersediaan sistem.

Peran DevOps Engineer

Sebagai seorang DevOps Engineer, perannya sangat penting dalam pengembangan perangkat lunak dan manajemen operasional. Mereka bertanggung jawab untuk membangun, mengimplementasikan, dan menjaga proses pengiriman perangkat lunak yang efisien dan stabil melalui kolaborasi antara tim pengembangan (development) dan tim operasional (operations).

Peran utama seorang DevOps Engineer meliputi:

  • Mengotomatiskan proses pengembangan dan pengiriman perangkat lunak dengan menggunakan alat-alat dan teknologi terkini.
  • Menerapkan praktik Continuous Integration dan Continuous Deployment untuk mempercepat siklus pengembangan dan pengiriman perangkat lunak.
  • Menyediakan infrastruktur yang handal, skalabel, dan aman untuk menjalankan perangkat lunak.
  • Memantau kinerja sistem, melacak dan mengatasi masalah operasional yang muncul.
  • Melakukan pengujian dan debugging perangkat lunak untuk memastikan kualitas dan stabilitasnya.
  • Menangani konfigurasi sistem dan manajemen basis data.
  • Memfasilitasi komunikasi dan kerjasama antara tim pengembangan dan tim operasional.
Baca Juga:  Petugas Pembelian Otomotif: Pengertian, Fungsi, Tugas, dan Persyaratannya

Dalam melaksanakan tugasnya, seorang DevOps Engineer harus memiliki pemahaman yang mendalam tentang teknologi pengembangan perangkat lunak, administrasi sistem, dan operasi infrastruktur. Mereka juga perlu memiliki kemampuan analitis yang baik dalam mengidentifikasi masalah dan ancaman keamanan serta mampu mengambil tindakan yang tepat dan cepat.

DevOps Engineer juga harus mampu beradaptasi dengan perubahan teknologi yang terus berlangsung dan memiliki keterampilan komunikasi yang baik untuk berinteraksi dengan anggota tim yang beragam.

Secara keseluruhan, peran seorang DevOps Engineer sangat penting dalam memastikan pengembangan perangkat lunak berjalan lancar, cepat, dan aman serta memastikan sistem yang dijalankan stabil dan responsif.

Persyaratan atau Kemampuan Untuk Bekerja Sebagai DevOps Engineer

Sebagai seorang DevOps Engineer, ada beberapa persyaratan dan kemampuan yang penting untuk dimiliki. Berikut ini adalah beberapa di antaranya:

  • Pemahaman mendalam mengenai sistem operasi, seperti Linux, dan kemampuan untuk melakukan instalasi, konfigurasi, dan pemeliharaan sistem operasi tersebut.
  • Kemampuan dalam mengelola dan mengatur infrastruktur skala besar menggunakan teknologi virtualisasi dan cloud computing.
  • Pengalaman dengan alat-alat otomatisasi dan konfigurasi, seperti Ansible, Puppet, atau Chef, untuk membantu mengelola infrastruktur sebagai kode.
  • Keterampilan dalam mengelola dan mengamankan sistem basis data, seperti MySQL atau MongoDB.
  • Kemampuan dalam mengonfigurasi dan mengelola jaringan, termasuk pemahaman tentang protokol jaringan yang umum digunakan seperti TCP/IP dan DNS.
  • Kemampuan untuk menganalisis dan memecahkan masalah teknis yang kompleks dengan cepat dan efektif.
  • Pemahaman tentang praktik pengembangan perangkat lunak, termasuk integrasi berkelanjutan (continuous integration) dan pengiriman berkelanjutan (continuous delivery).
  • Kemampuan untuk bekerja secara kolaboratif dengan tim pengembang perangkat lunak, tim operasi (ops), serta bidang lain dalam organisasi.
  • Kemampuan komunikasi yang baik dan keterampilan interpersonal yang kuat untuk bekerja dalam lingkungan yang sering berubah dan dinamis.
Baca Juga:  Staf Inventarisasi: Pengertian, Fungsi, Tugas, dan Persyaratannya

Kesimpulan

DevOps Engineer adalah profesi yang penting dalam industri IT. Mereka bertanggung jawab untuk menggabungkan pengembangan perangkat lunak dengan operasional TI. Dengan menerapkan prinsip-prinsip DevOps, mereka mampu meningkatkan kualitas, kecepatan, dan efisiensi proses pengembangan dan pengelolaan aplikasi.

Leave a Comment