Operator Pengontrol Listrik: Pengertian, Fungsi, Tugas, dan Persyaratannya

Operator Pengontrol Listrik adalah seorang tenaga kerja yang bertanggung jawab dalam mengawasi, mengontrol, dan memelihara sistem pengendalian listrik di suatu instalasi. Tugasnya meliputi pemeliharaan peralatan, pengecekan operasional, serta mengatasi gangguan dalam sistem tersebut. Untuk menjadi Operator Pengontrol Listrik, seseorang harus memenuhi persyaratan kompetensi dan memiliki pemahaman yang mendalam mengenai listrik dan sistem pengendalian listrik.

Pengertian Operator Pengontrol Listrik

Operator pengontrol listrik adalah sebuah perangkat yang digunakan untuk mengatur arus listrik dalam sistem listrik. Operator pengontrol listrik bertugas untuk mengontrol aliran listrik yang masuk atau keluar dari suatu peralatan atau sistem.

Perangkat ini juga dapat mengatur fungsi-fungsi tertentu pada peralatan listrik, seperti menghidupkan atau mematikan aliran listrik, mengubah arus listrik menjadi arah yang diinginkan, atau mengatur tingkat kekuatan listrik yang dipancarkan oleh peralatan.

Persyaratan untuk menjadi operator pengontrol listrik adalah memiliki pengetahuan yang baik mengenai prinsip-prinsip listrik, sistem operasi, serta tata cara penggunaan dan perawatan peralatan listrik. Selain itu, seorang operator pengontrol listrik juga harus memahami standar keselamatan kerja yang berlaku dalam penggunaan dan pengoperasian peralatan listrik.

Gaji Operator Pengontrol Listrik

Sebagai seorang Operator Pengontrol Listrik, Anda akan mendapatkan gaji yang mencerminkan tanggung jawab dan pengalaman dalam posisi ini. Gaji rata-rata untuk Operator Pengontrol Listrik bervariasi tergantung pada posisi dan jabatan.

Manager

  • Gaji rata-rata: Rp. 8.000.000 – Rp. 15.000.000
Baca Juga:  Pelabel Pakaian: Pengertian, Fungsi, Tugas, dan Persyaratannya

Supervisor

  • Gaji rata-rata: Rp. 4.000.000 – Rp. 10.000.000

Spesialis

  • Gaji rata-rata: Rp. 4.500.000 – Rp. 9.000.000

Staff Senior

  • Gaji rata-rata: Rp. 3.500.000 – Rp. 8.000.000

Staff Junior

  • Gaji rata-rata: Rp. 2.500.000 – Rp. 6.000.000

Staff Magang

  • Gaji rata-rata: Rp. 1.500.000 – Rp. 3.000.000

Dalam artikel ini, kita akan membahas mengenai Operator Pengontrol Listrik, termasuk pengertian, fungsi, tugas, dan persyaratan yang diperlukan. Mari kita eksplorasi lebih lanjut tentang pekerjaan yang menarik ini!

Tugas Operator Pengontrol Listrik

Operator Pengontrol Listrik adalah seorang profesional yang bertanggung jawab atas pengoperasian dan pengendalian sistem listrik dalam suatu instalasi. Tugas utama operator pengontrol listrik meliputi:

  • Mengoperasikan dan memantau peralatan listrik seperti switchgear, panel kontrol, dan perangkat listrik lainnya.
  • Memastikan ketersediaan energi listrik yang stabil dan aman.
  • Mengendalikan aliran listrik sesuai dengan kebutuhan dan standar keselamatan yang berlaku.
  • Mendeteksi dan mengatasi gangguan listrik serta melakukan perbaikan jika terjadi kerusakan.
  • Melakukan pemeriksaan rutin terhadap peralatan listrik untuk menjaga kinerjanya.
  • Melakukan perawatan preventif guna mencegah kemungkinan kegagalan sistem.
  • Mengontrol dan melaporkan penggunaan energi listrik untuk efisiensi dan penghematan.

Untuk menjadi operator pengontrol listrik, terdapat persyaratan yang harus dipenuhi, antara lain:

  1. Mempunyai pendidikan minimal Diploma (D3) atau Sarjana (S1) jurusan Teknik Elektro atau bidang terkait.
  2. Menguasai pengetahuan tentang sistem distribusi listrik dan komponen-komponennya.
  3. Memiliki sertifikasi keahlian operator pengontrol listrik yang sah.
  4. Mampu memahami dan menerapkan peraturan dan standar keselamatan dalam pengoperasian sistem listrik.
  5. Memiliki kemampuan analisis, pemecahan masalah, dan kerja tim yang baik.
  6. Dapat bekerja secara teliti, cermat, dan tanggap terhadap situasi darurat.

Dengan memiliki tugas dan persyaratan tersebut, operator pengontrol listrik berperan penting dalam menjaga kelancaran dan keandalan sistem listrik serta memastikan keamanan seluruh peralatan yang terhubung dengan sumber daya listrik.

Baca Juga:  Penjahitan Bordir: Pengertian, Fungsi, Tugas, dan Persyaratannya

Peran Operator Pengontrol Listrik

Operator Pengontrol Listrik memiliki peran penting dalam mengoperasikan dan mengawasi sistem pengendalian dan distribusi listrik. Mereka bertanggung jawab untuk memastikan bahwa listrik di tempat kerja atau lingkungan tertentu berfungsi dengan baik dan aman. Berikut adalah beberapa peran yang dilakukan oleh operator pengontrol listrik:

  1. Mengoperasikan: Operator pengontrol listrik bertanggung jawab untuk menjalankan dan mengoperasikan sistem pengendalian listrik, baik itu melalui panel kontrol atau perangkat lunak khusus. Mereka melakukan tindakan yang diperlukan untuk memastikan suplai listrik yang tepat sesuai dengan kebutuhan.
  2. Memonitoring: Operator pengontrol listrik harus secara rutin memonitor kondisi dan kinerja sistem listrik. Mereka mengawasi tegangan, arus, dan faktor lain yang dapat mempengaruhi distribusi listrik. Jika terdapat gangguan atau kerusakan, operator pengontrol listrik harus segera mengambil tindakan perbaikan.
  3. Merawat: Operator pengontrol listrik bertanggung jawab untuk melakukan perawatan preventif pada peralatan listrik, seperti panel kontrol, penghubung, dan peralatan pendukung lainnya. Mereka memastikan bahwa peralatan tersebut dalam kondisi baik dan siap digunakan kapan saja.
  4. Melaporkan: Operator pengontrol listrik harus melakukan pelaporan rutin tentang kondisi dan kinerja sistem listrik kepada atasan atau pihak terkait. Laporan ini mencakup informasi mengenai keandalan listrik, tingkat pemakaian energi, dan gangguan yang terjadi.
  5. Menjaga Keamanan: Keamanan adalah hal yang sangat penting dalam pekerjaan operator pengontrol listrik. Mereka harus memastikan bahwa semua peralatan listrik terhubung dengan benar, tidak ada kabel yang kendor atau rusak. Mereka juga harus mengikuti prosedur keselamatan kerja yang telah ditetapkan.

Persyaratan atau Kemampuan Untuk Bekerja Sebagai Operator Pengontrol Listrik

Sebagai seorang Operator Pengontrol Listrik, terdapat beberapa persyaratan dan kemampuan yang harus dimiliki guna menjalankan tugas dengan baik. Berikut adalah beberapa di antaranya:

  1. Pendidikan dan Pelatihan: Memiliki pendidikan minimal SMA/SMK jurusan listrik atau setara. Selain itu, memiliki sertifikat pelatihan operator pengontrol listrik akan menjadi nilai tambah.
  2. Pemahaman Tentang Listrik: Memiliki pemahaman mendalam tentang konsep dasar listrik, rangkaian listrik, dan kemampuan dalam membaca diagram serta skema listrik.
  3. Keterampilan Teknis: Mampu melakukan instalasi, perawatan, dan perbaikan peralatan listrik sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan.
  4. Ketelitian dan Kewaspadaan: Memiliki sikap berhati-hati serta kewaspadaan yang tinggi dalam mengoperasikan peralatan listrik guna mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan.
  5. Kemampuan Troubleshooting: Mampu menganalisis dan memecahkan masalah yang terkait dengan sistem kontrol listrik secara efektif dan efisien dengan menggunakan berbagai alat dan teknik troubleshooting yang tepat.
  6. Komunikasi dan Kolaborasi: Memiliki kemampuan komunikasi yang baik dan mampu bekerja sama dengan tim serta berkoordinasi dengan departemen terkait.
  7. Pemahaman tentang Standar Keselamatan: Memiliki pemahaman tentang standar keselamatan kerja dan peraturan terkait dalam menjalankan tugas sebagai operator pengontrol listrik.
Baca Juga:  Operator excavator: Pengertian, Fungsi, Tugas, dan Persyaratannya

Kesimpulan

Operator pengontrol listrik adalah individu yang bertanggung jawab dalam mengoperasikan, mengawasi, dan memelihara sistem pengendalian listrik yang dibutuhkan dalam berbagai industri. Mereka memiliki peran penting dalam menjaga keandalan, keamanan, dan efisiensi sistem listrik. Untuk menjadi operator pengontrol listrik, diperlukan pengetahuan yang baik tentang prinsip-prinsip elektronika, keterampilan teknis yang kuat, serta pemahaman yang mendalam tentang peraturan dan persyaratan keselamatan. Dengan peran krusial mereka, operator pengontrol listrik berkontribusi dalam menjaga kelancaran operasi industri yang membutuhkan sumber daya listrik.

Leave a Comment